News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Senat Mahasiswa STAI JM Tanjung Pura Kecam Aksi Premanisme

Senat Mahasiswa STAI JM Tanjung Pura Kecam Aksi Premanisme

 


Senat Mahasiswa STAI JM Tanjung Pura, Kab.Langkat Sumatera Utara, mengecam keras aksi tindakan kekerasan premanisme terhadap Ahmad Zulfahmi Fikri, Tokoh Pemuda Aspal sekaligus Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) UINSU, yang terjadi pada Senin (15/02/2021) kemarin.


Hal ini disampaikan Ketua Umum Senat Mahasiswa STAI JM Tanjung Pura Langkat Masa Khidmat 2019-2020, Riza Ansyari yang juga aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Langkat-Binjai.


Ia mengecam keras tindakan penganiayaan dan aksi premanisme yang menimpa sahabat aktivitisnya.


"Sesama aktivis muda Langkat, kami meminta kepada Kapolres Langkat dan Kapolda Sumut untuk segera mengusut tuntas pelaku penganiayaan yang dilakukan oleh preman atau Orang Tak Dikenal (OTK)," ujarnya.


Menurut Riza Ansyari, kronologis yang terjadi tiba tiba 2 Orang Tak di Kenal ( OTK ) menghampiri dan langsung memukul korban sampai lebam lebam itu sangat mencederai demokrasi yang tengah dibangun di kalangan masyarakat Langkat. 


“Kami meminta kepada Kapolri untuk segera menindaklanjuti permasalahan dan membentuk Tim Investigasi demi mengusut tuntas dalang dari pengeroyokan ini. Langkat adalah Kota Religius, jangan biarkan Kabupaten ini ternodai oleh aksi premanisme. Sahabat kami, Fikri, merupakan koordinator salah satu asosiasi yang mengkritisi tentang Jalan Sejuta Lubang di Kabupaten Langkat," ujarnya prihatin.


Sebagaimana diketahui, peristiwa itu terjadi, Senin (15/2/21) sekitar pukul 13.00 Wib, saat Fikri bersama beberapa rekan rekan baru saja tiba di salah satu cafe di Kota Stabat.


"Kita harus bersama sama membantu mengawal kasus ini agar tidak terulang kembali terhadap aktivis lainnya, terkhusus di Langkat harus segera di tindak lanjuti sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku," ujarnya.


Riza Ansyari menegaskan bahwa dukungan dari kawan-kawan aktivis di Langkat terus mengalir meminta agar segera di usut tuntas aksi premanisme dan penganiayaan terhadap aktivis dilangkat, agar tidak terulang kembali, pungkasnya.(Angga)

Tags

Posting Komentar