News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Rotasi Bumi Melambat, Gempa Besar Bakal Semakin Sering Terjadi

Rotasi Bumi Melambat, Gempa Besar Bakal Semakin Sering Terjadi


Sebuah penelitian terhadap gempa menunjukkan sejak 1900, goncangan dengan magnitudo 7 meningkat. Penelitian ini mencoba mencari tahu apakah meningkatnya gempa berkekuatan besar terkait dengan melambatnya kecepatan rotasi Bumi.


"Pada periode-periode ini, ada antara 25 hingga 30 gempa bumi dahsyat setahun. Ada korelasi antara rotasi Bumi dan aktivitas gempa kuat dan menunjukkan akan ada peningkatan jumlah gempa bumi yang intens," ujar peneliti dari University of Colorado Roger Bilham, dikutip laman Express, baru-baru ini.

Bilham bersama Rebecca Bendick dari University of Montana di Missoula sedang melakukan penelitian antara gempa bumi dengan kekuatan lebih dari magnitudo 7 sejak 1900. 

Rotasi Bumi melambat karena Bumi menggunakan energi untuk menjaga tonjolan pasang surut di depan orbit Bulan. Gravitasi Bulan menjaga rotasi Bumi tetap terkendali, dan untuk melakukan ini orbit satelit lunar harus sedikit di depan Bumi.



Saat Bulan mencoba untuk mengatur rotasi Bumi dan memperlambatnya, Bulan bergerak perlahan menjauh. Menurut Matthew Funke dari Laboratorium Jet Propulsion NASA, gravitasi Bulan menciptakan tonjolan pasang surut di Bumi.

"Tonjolan ini mencoba berputar dengan kecepatan yang sama dengan planet lainnya. Saat bergerak di depan Bulan, Bulan berusaha menariknya kembali. Ini memperlambat rotasi bumi ke bawah," kata Funke.

Salah satu aturan dari semesta, Funke melanjutkan, adalah momentum sudut tidak dapat pergi ke mana pun, bahkan jika sesuatu mempercepat, memperlambat, atau mengubah arah, jumlah total momentum sudut tidak dapat berubah.

“Bumi kehilangan momentum sudut ketika Bulan memperlambatnya dengan bergerak lebih jauh dalam orbitnya," tutur Funke. "Bulan saat ini surut dari Bumi sekitar satu setengah inci per tahun."


Menurut Funke, hal itu dapat menyebabkan gempa bumi besar. Bola dunia yang berputar lebih lambat menyebabkan gempa bumi yang lebih kuat dan lebih sering. Namun, para ahli percaya itu bisa disebabkan oleh perubahan inti Bumi yang akhirnya memiliki efek pada permukaan.

Tags

Posting Komentar