News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Melalui Community Policing, Peran Siswa Pesantren Bina Cipta Insani Bisa Mencegah Tawuran Warga Cilincing

Melalui Community Policing, Peran Siswa Pesantren Bina Cipta Insani Bisa Mencegah Tawuran Warga Cilincing



Dosen Universitas Indonesia (UI) melaksanakan Pengmas bersama sisw Pesantren Bina Cipta Insani, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (15/9/2023). Upaya yang dilakukan adalah mendidik seorang Trainer yaitu siswa pesantren sebagai Community Policing dalam mencegah tawuran warga Cilincing, Jakarta Utara.


Surya Nita Dosen KIK SKSG UI sebagai Ketua Pengmas Hibah UI menyampaikan, pelibatan siswa pesantren dilakukan diharapkan menjadi agent of change sebagai agen perubahan dalam memberikan informasi atau contoh tauladan ke masyarakat melalui akhlak yang mulia dalam target menyusun masa depan dengan baik menjadikan adik-adik siswa pesantren tidak menjadi pelaku atau korban dari tawuran tersebut.


"Pesantren merupakan community policing yang dapat digunakan Polri dalam mendukung upaya pencegahan kejahatan tawuran antar warga di Cilincing agar dapat dioptimalkan melalui peran Siswa Pesantren Bina Cipta Insani. Kejahatan tawuran berulang di Cilincing hendaknya sudah dapat diprediksi oleh kepolisian setempat melalui Konsep Predictive policing dengan cara pemetaan sosial dan audit sosio teknologi kepolisian," terang Surya Nita dalam keterangan pres rilis yang diterima, Senin (25/9/2023).  


Pemolisian masyarakat yang lebih dikenal Community Policing, Surya Nita bilang, perlu digiatkan kembali dengan peran dari siswa pesantren bekerjasama dengan Bhabinkamtibmas dan Polisi RW. Strategi pemanfaatan fungsi mesjid atau rumah ibadah dan sarana pesantren sebagai community policing adalah masjid terdekat di Cilincing, Jakarta Utara dapat dijadikan tempat dalam penguatan polisi masyarakat. 


Selain itu, dilakukan kegiatan lomba sepak bola antar warga Cilincing, Jakarta Utara, kegiatan lomba cerdas cermat atau kegiatan agama yang memberikan ruang bagi masyarakat khususnya anak punya aktivitas bermanfaat untuk perkembangan pengetahuan, kesehatan dan olah raga, dilakukan jumat curhat dengan Bhabinkamtibmas dan Polisi RW sebelum ibadah salat jumat atau selesai ibadah sebagai bentuk komunikasi mingguan antara Polisi dan masyarakat.


"Bisa juga meningkatkan pemolisian di masyarakat Cilincing dengan keterlibatan Polisi RW dan Bhabinkamtibmas serta kopdar pemolisian masyarakat yang dapat dibentuk dengan melibatkan pemuda pesantren, pemuka masyarakat, Karang Taruna," beber Surya Nita.


Surya Nita mengatakan, Bagi anak yang putus sekolah bisa didata kegiatan apa yang dilakukan agar mereka bisa memiliki produktivitas. Seperti buat bank sampah, kegiatan daur ulang limbah menjadi sabun sebagai upaya memperoleh tambahan bagi warga yang dikelola masjid maupun pesantren diinisiasi oleh pesantren bina cipta insani. Dikegiatan pengmas yang lain telah ditanam pohon untuk produktivitas hasil panen serta adanya upaya pemanfaatan limbah menjadi sabun hal ini dapat dijadikan penghasilan bagi anak-anak putus sekolah. 


"Bagi yang putus sekolah bisa dilakukan kejar paket a, b maupun c bekerjasama dengan dinas pendidikan serta diberikan pelatihan dalam meningkatkan produktivitas kerja kerjasama dengan dinas tenaga kerja maupun dinas sosial memiliki kartu prakerja. Perlu dilakukan kerjasama penthahelix dalam mengatasi tawuran di wilayah Cilincing, Jakarta utara.

Strategi ini diharapkan dapat dilaksanakan masyarakat Cilincing bersama dengan kepolisian, serta pemerintah daerah (Pemda) , akademisi, media dan perusahaan melalui CSR melakukan kegiatan pencegahan kejahatan untuk pemeliharaan Kamtibmas, sehingga masyarakat menjadi aman dan tertib," pungkas Surya Nita. (red/mk)

Tags

Posting Komentar