News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Gebyar dan Expo Pendidikan, Syahwat Pencitraan Kota Medan

Gebyar dan Expo Pendidikan, Syahwat Pencitraan Kota Medan

 


Pemko Medan sedang euphoria menyambut 'hilang'nya PPKM. Berbagai pesta pun dibuat. Setelah perayaan HUT Kota Medan, Dinas Pendidikan menggalang event  Gebyar dan Expo Pendidikan Kota Medan 2022 yang di gelar di Taman Cadika, Medan Johor mulai 14 - 16 Juli 2022.

Menariknya, kegiatan ini pun memecahkan 4 rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Wali Kota Medan Bobby Nasution menerima 4 Sertifikat dari MURI tersebut atas Parade Marching Band, Permainan Musik Angklung, Tarian Multi Etnis, dan Busana Adat/Budaya yang masing-masing kegiatan diikuti peserta didik sebanyak 2022 orang.

Sayangnya, di balik itu semua, ada puluhan ribu siswa yang terabaikan.

Di hari pertama, Kamis (14/7), beberapa sekolah negeri di kawasan Medan Utara, mengalami kekosongan guru. Karena guru, sebagian siswa dan kepala sekolah bergerak ke Taman Cadika. Siswa/siswi yang tinggal di sekolah pun terabaikan.

Pantauan di lokasi, terjadi kemacetan parah sejak pukul 07.00 WIB. Karena pengerahan massa demi mendapatkan rekor MURI.

Dan yang paling konyol, jelang penutupan pada Sabtu (16/7), tersebar di WAG perintah kepada seluruh pejabat, kasek, guru hingga staf agar kembali kumpul mulai pukul 16.00 WIB hingga 22.00 WIB.

Sehubungan dengan penutupan acara Gebyar & Expo Dinas Pendidikan Kota Medan

Diperintahkan kepada Saudara utk hadir dan menghadirkan jajaran ( Eselon IV, Pengawas, Penilik, Kepala Sekolah, Guru & seluruh Staff pada Dinas Pendidikan Kota Medan)

Pada

Hari : Sabtu 16 Juli 2022

Pukul : 16.00-22.00

Tempat : Lapangan Cadika Medan

Agar hadir, dan *tidak diperkenankan meninggalkan lokasi, hingga acara selesai*

Demikian utk dilaksanakan dengan Penuh tanggung jawab

Dan perintah ini dibenarkan salah seorang kepala sekolah. Mereka diwajibkan hadir dari sore hingga malam. 

Bayangkan, guru yang sudah lelah mengajar siswa dari pagi hingga siang, masih harus disibukkan menjadi event organizer dadakan, hingga hampir tengah malam.

Di antara guru-guru itu, pasti ada yang berstatus honorer. Yang beberapa waktu lalu pernah diungkap, guru honorer di Medan masih ada yang bergaji Rp350ribu. Dibayar tiap 4 bulan. Nggak dapat lembur, pastinya.

Padahal di balik itu semua, angka stunting di Kota Medan terus meningkat, saat ini mencapai 555 kasus stunting dari 119.225 jumlah balita.

Angka anak putus sekolah di daerah Medan Utara mencapai 1.500 anak.

Kriminalitas jalanan yang dilakukan geng motor semakin merajalela. Pelakunya rata-rata remaja.

Dan banyak lagi permasalahan kronis di Kota Medan yang sudah berusia 432 tahun ini, yang hingga kini belum terselesaikan.

Pada akhirnya, hingar bingar Gebyar dan Expo Pendidikan hanya demi memuaskan syahwat pencitraan Pemko Medan. 


(mrl)





Tags

Posting Komentar