News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Tentara Berdarah Batak di Balik Suksesnya Serangan Umum 1 Maret, Namanya Semakin Terlupakan

Tentara Berdarah Batak di Balik Suksesnya Serangan Umum 1 Maret, Namanya Semakin Terlupakan



Dalam  perihal hari Kedaulatan Negara yang ditetapkan 1 Maret 1949, yang ramai diperbincangkan adalah soal nama, ada nama yang masuk tapi ada nama yang dikeluarkan. Riuh. Meriah. Dan kajian akademik yang dilakukan UGM yang jadi dasar Kepres itu pun lagi ramai dibincangkan sejarahwan. 

Keterangan pers yang diberikan Mahfud MD menyebut pemerintah sudah meminta berbagai masukan dari ahli sejarah, termasuk sejarahwan Batara Hutagalung yang merupakan juga putra pelaku peristiwa 1 Maret 1949 yakni Letkol (Purnawirawan) Wiliter Hutagalung.

Jadi teringat tanggal  7 Februari 2022 saya ditelpon Batara Hutagalung, yang mengingatkan kami teman lama pernah beberapa kali dalam satu forum dan terakhir saat muhibah bedah buku Tuanku Rao di Medan dan Siantar bulan November 2007. 

 Katanya dia mendapat info saya jadi narasumber pengusulan calon pahlawan nasional dari Sumatera Utara atas nama Wiliter Hutagalung. Siapa dia ini? Ayah saya katanya (saya terkejut). Bahan bahan terkait akan saya kirim katanya. Dan Batara Hutagalung benar mengirim bahan biografi Hutagalung dan satu utusan mereka menghubungi saya.

Memang pada bulan Januari 2022 Dinas Sosial Sumatera Utara memberitahukan pada anggota Team Penilai Pahlawan dan Gelar Daerah (TP2GD) ada masuk  nama Wiliter Hutagalung untuk diusulkan tahun 2022 sebagai calon pahlawan nasional. 

Saya sebagai anggota TP2GD Sumut tidak mungkin menjadi narasumber seminar yang saya sendiri adalah penilai nya. Saya katakan pada Batara Hutagalung bahwa saya bukan narasumber nya. Tidak apa katanya, bahan bahan akan saya kirim. 

Apa peran penting nya dalam sejarah nasional? Tanya saya karena nama ini tidak dikenal di Sumatera Utara. Ah panjang cerita, katanya, yang monumental katanya lebih lanjut, keterlibatan nya yang penting dalam  serangan umum 1 Maret 1949. 

Batara Hutagalung menelpon saya lama dan bercerita bagaimana narasi serangan 1 Maret 1949 selama ini ada fakta yang disembunyikan atau hanya singkat dicatat, termasuk peran ayahnya dalam pertempuran itu. Alasan prosedural, nama Wiliter Hutagalung tidak jadi masuk tahun ini sebagai calon pahlawan nasional dari Sumut, tahun depan katanya. 

 Waktu Batara Hutagalung menelpon saya itu Kepres Hari Kedaulatan Negara 1 Maret 1949 belum keluar. Setelah kini ramai, baru coba saya bacai narasi episode lain dari pertempuran itu, yang dikirim oleh Batara Hutagalung ini.

Ada tiga nama asal tanah Batak pemain lapangan sekitar, sebelum dan pasca peristiwa 1 Maret 1949. Selain Wiliter Hutagalung, dua lagi adalah Abdul Haris Nasution dan TB Simatupang. Ketiga nama ini tidak masuk dalam Kepres karena Kepres hanya perlu menyebut beberapa orang saja. Seperti kata Mahfud, Kepres bukan buku sejarah. 

 Nama Wiliter Hutagalung fenomenal dalam dokumen  surat Letkol Soeharto 20 Maret 1949 kepada Kolonel AH Nasution  dengan tembusan kepada Letkol Dr. Hutagalung. 

Kenapa Letkol Soeharto kirim surat ke Kolonel AH Nasution membuat tembusan surat kepada dokter Hutagalung? Apa peran nya waktu itu yang belum terungkap dalam sejarah? 

 Satu catatan dalam dokumen yang dikirim Batara Hutagalung ke saya pengakuan dari pemerintah DIY Yogyakarta menyebut yang berperan penting dalam serangan 1 Maret 1949 ini adalah Sultan Jogya Hamengkubuono ke IX dan Jenderal Sudirman.

 Lalu di samping dua orang itu, ada dokter Hutagalung  sebagai penghubung militer antara Jenderal Sudirman dengan Panglima Divisi II dan III. Diperlukan klarifikasi sejarah terhadap narasi ini

Nama Wiliter Hutagalung dan peran sejarah nya disinggung dalam buku AH Nasution, TB Simatupang juga dalam buku Jenderal Sudirman.

Riuh dan meriahnya kini narasi ini memperlihatkan betapa penting nya pelajaran sejarah, yang sayang nya mulai dihilangkan di SMA kita. Narasi sejarah seperti apakah yang akan diwariskan pada generasi muda?

Untunglah ada internet. Sehingga, walau pelajaran sejarah meredup di SMA, suara suara sayup yang nyaris tidak terdengar selama ini perlahan akan terungkap (Ichwan Azhari).

Tags

Posting Komentar