Tips Pedagang Sepatu Bekas Agar Survive Meski Tak Tersentuh Bansos
Wajahnya sedikit lesu saat ditemui Posmetro-Medan.com di sela kesibukan.
Irfan (39), pedagang sepatu bekas di Jalan Alfaka 6 Kelurahan Tanjung Mulia Hilir Kecamatan Medan Deli adalah satu dari banyaknya pelaku UMKM yang sedang berjibaku menjaga dapur tetap ngepul.
Namun Irfan punya jurus jitu menghadapi badai krisis akibat pandemi. Meski tak serupiah pun dana bansos singgah ke rekeningnya.
"Disyukuri ajalah bang," ujarnya. Tangannya begitu cekatan membersihkan sepatu demi sepatu yang akan dipajang di Toko Zyvanastar.
"Kita bersyukur tidak masuk kategori yang layak dapat bansos. Berarti kita masih mampu, dan banyak orang-orang yang lebih membutuhkan dana bansos," katanya lagi sambil tersenyum.
Di toko 4x4 meter tersebut, berjejer sepatu bekas dari merk terkenal. Mulai dari merk yang sering terdengar seperti Nike, Adidas atau Puma, hingga merk yang jarang diketahui orang.
Selain toko, Irfan juga memasarkannya lewat online. Pembelinya banyak datang dari luar daerah. Bahkan ada seorang mantan menteri di era SBY yang jadi langganan.
Pandemi memaksa Irfan menjual dagangan tanpa keuntungan. Ia hanya berharap modalnya kembali. Tak jarang juga ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Meski pun harga diturunkan demi ada barang yang terjual, kami tetap menjaga kualitas. Karena kalau bedagang, modal utamanya adalah kejujuran," pungkas ayah dua anak tersebut.
Demi membantu perekonomian, sang istri juga ikut berjualan parfum di toko yang sama.
"Kita hanya bisa berusaha dan berdoa. Selebihnya itu hak Yang Maha Kuasa. Harapan saya, semoga pandemi ini segera berakhir," tutup alumni SMPN 9/11 Medan itu. (fm)
Posting Komentar