News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Stres Gara-gara Mahar Kemahalan, Pria Ini Pura-pura Dirampok, Tangan Diikat di Bawah Jembatan

Stres Gara-gara Mahar Kemahalan, Pria Ini Pura-pura Dirampok, Tangan Diikat di Bawah Jembatan


Seorang pria calon pengantin di Kabupaten
Aceh Timur, Provinsi Aceh, diduga telah merekayasa kasus perampokan.

Pengakuannya, uang Rp11 juta dan delapan mayam emas untuk pernikahan raib dirampas sekelompok orang.

Kasat Reskrim Polres Aceh Timur, AKP Dwi Arys Purwoko mengatakan, pelaku berinisial KM (25). Dia mengaku menjadi korban perampokan di bawah Jembatan Alue Nireh, Aceh Timur.

“Pelaku KM ditemukan warga dalam kondisi tangan terikat di bawah jembatan. Namun, setelah olah TKP dan pemeriksaan saksi maupun pelaku, kasus tersebut ternyata rekayasa,” kata AKP Dwi Arys di Idi Aceh Timur, Kamis (19/3/2020).

Dia menyebutkan pelaku KM merekayasa perampokan karena kebutuhan ekonomi. Apalagi pelaku akan menikah dengan tunangannya warga Peudawa Aceh Timur. Namun hingga kini belum ada persiapan pernikahannya.

“Pelaku baru memberikan emas dua dari 13 emas mayam sebagai tanda jadi (ikatan) saat acara pertunangan pada Juni 2019 lalu,” ujar dia.

Pengungkapan kasus tersebut berawal dari informasi warga menemukan seseorang dengan tangan terikat di bawah jembatan. Kemudian, Polres Aceh Timur membentuk tim khusus gabungan untuk mengungkap kasusnya.

Tim khusus beranggotakan personel satintelkam, satreskrim, dan satresnarkoba mulai menyelidiki kasus tersebut. Tim melakukan olah TKP serta menggali keterangan, termasuk memeriksa KM.

Namun saat pemeriksaan, KM mengakui, kejadian tersebut hanya rekayasanya. Hasil pemeriksaan dokter juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh pelaku KM.

“Sejak awal polisi mencurigai keterangan pelaku, sebab dia berbelit-belit hingga akhirnya anggota mendapati sejumlah kejanggalan,” ujar dia.

Ternyata uang Rp11 juta dan emas delapan mayam yang dirampok sekelompok pencuri, juga tidak ada. Semua aksi tersebut hanya rekayasa untuk mengelabui tunangan dan orang tuanya.(ines/red)

Tags