News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kisah Alquran dan Jenazah Utuh Tak Tersentuh Longsor di Sukabumi

Kisah Alquran dan Jenazah Utuh Tak Tersentuh Longsor di Sukabumi


Bencana longsor di Kampung Cimapag Garehong, RT 05/04, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok Sukabumi 31 Desember lalu menyisakan duka, tapi juga cerita bukti kuasa sang maha pencipta.

Sebuah alquran dan satu jenazah ditemukan masih utuh di timbunan material longsor. Seperti apa ceritanya?


Rendi Rustandi, Cisolok

Siang itu, ribuan tim Sar Basarnas gabungan tengah menyingkirkan lapisan material longsor. Wartawan Radar Sukabumi (grup Posmetro-Medan.com) pun berada di tengah-tengah mereka.

Untuk bisa sampai ke lokasi, perjalanannya sungguh tidak mudah. Selain jalan yang curam, juga lumpur yang tebal menghambat setiap langkah. Di tengah-tengah tumpukan material longsor itu, Radar Sukabumi menemukan sebuah alquran yang utuh tanpa lecet sedikit pun.

Kitab suci itu ditemukan di dalam lemari yang penuh lumpur. Benda lain di dalamnya rusak tak berbentuk akibat material longsor, tapi alquran ini masih utuh.

Hanya pada bagian jilid paling bawahnya, tanah mengotori kumpulan ayat-ayat suci itu. “Subhanallah, ini bukti atas kekuasaan Allah yang menjaga firmannya di tengah-tengah bencana ini,” ujar Sekda Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri yang saat itu beriringan dengan Radar Sukabumi.

Pria yang juga menjabat sebagai Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi ini pun langsung memerintahkan anggotanya untuk segera mengevakuasi alquran berjilid hijau tersebut. Dia khawatir kitab suci itu rusak bila dibiarkan atau pun terinjak oleh para relawan yang tengah mencari korban.

“Tolong ini amankan. Takut terinjak ataupun rusak bila dibiarkan,” imbuh Iyos seraya memberikan alquran kepada anak buahnya.

Keanehan lainnya disampaikan salah seorang relawan, Mukhlisin (38). Dia mengaku takjub ketika mengevakuasi salah satu jenazah yang tertimbun. Pengakuannya, dari enam jenazah yang dia sendiri ikut mengevakuasi, ada satu jenazah yang kondisinya masih utuh.

Artinya, pakaian yang dikenakannya tak sedikit pun tersentuh material longsor. “Saat dievakuasi, kondisi jenazah tengah duduk dengan kepala menyandar ke dinding rumah. Baju koko dan sarung yang dia kenakan tak sedikit pun tersentuh atau terkotori material longsor,” tutur pria berbadan tegap itu.

Atas kejadian yang di luar nalar manusia ini, Mukhlisin mengaku yakin bahwa semua itu terjadi atas kehendak Sang Maha Kuasa. Menurutnya, disetiap bencana yang terjadi, Tuhan memberikan tanda atau bukti atas segala kekuasaan dan keagungan-Nya.

“Bagi saya, melakukan aksi seperti ini bukan kali pertama. Di setiap bencana, pasti ada hal yang menurut akal kita itu mustahil. Namun saya yakin, semua itu merupakan peringatan dan bukti atas kebesaran dan kekuasaan Allah,” pungkasnya. (*)


Tags

Posting Komentar