Setelah Puas Menikmati Tubuhku Hingga Hamil, Aku Dicampakkan Penatua Gereja
Raut wajah MM (21) sangat terlihat lesu. Dia terbaring di tempat tidur rumah sakit, Selasa (11/6/2017). Di sebelahnya, tidur seorang bayi laki-laki yang baru lahir pada Minggu (11/6/2017) malam.
MM mengaku bahwa bayi itu adalah buah hubungan gelapnya dengan seorang oknum penatua gereja di Kabupaten Tobasa. Namun pria itu ‘membuangnya’ begitu saja.
Ditemui di salah satu rumah sakit di Siantar, MM mengaku masih menunggu niat baik TN (35), pria yang dia klaim telah menghamilinya. Warga Kabupaten Serdang Bedagai ini bercerita, awalnya tahun 2014 dirinya berkenalan dengan TN yang bertugas di salah satu gereja di kampungnya.
Perkenalan itu berlanjut dengan hubungan pacaran, karena saat itu TN mengaku masih lajang. Bahkan, akhir tahun 2014 hingga tahun 2015, TN membiayai hidupnya dan kos-kosan di Kota Siantar.
Namun akhir Oktober 2015, TN pindah ke salah satu kecamatan di Kabupaten Toba Samosir (Tobasa). Saat TN pindah, MM mengaku menjalin hubungan dengan pria lain seumurannya. Ternyata TN mengetahui hubungan MM dengan pacarnya itu. TN pun memaksanya pindah Tobasa pada September 2016 dengan alasan akan dicarikan pekerjaan.
Di sana, MM dicarikan rumah dan biaya hidupnya juga diberikan oleh TN setiap bulan. Namun, pekerjaan yang dijanjikan tidak ada.
Di sana, TN merayunya hingga mereka melakukan hubungan layaknya suami istri hingga MM berbadan dua.
“Kami sudah berpacaran tiga tahun hingga saya hamil. Namun dia (TN) tak ada tanggungjawab,” kata MM didampingi ibu dan adik-adiknya di rumah sakit.
Dikatakan, terakhir TN mengirim uang kepadanya pada April 2017. Selanjutnya, hingga MM melahirkan melalui operasi cesar sampai saat ini, TN tidak mengirimkan biaya persalinan.
Menurut MM, TN ternyata telah memiliki istri berinisial GP, yang merupakan PNS di Pemkab Tobasa dan mereka telah dikaruniai satu anak perempuan.
Terpisah, pendeta dimana TN bertugas yang mendengar kabar tersebut sangat terkejut. Dia tidak menyangka TN melakukan perbuatan yang sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang penatua gereja.
“Benarkah kabar itu telah lahir anak TN yang bukan dari istri sahnya? Saya memang pimpinannya, tapi lebih baik konfirmasi dulu ke rumah dinasnya,” terangnya.
Namun, TN tidak berhasil ditemui di rumah dinasnya, Kamis (14/6/2017). Rumah itu tampak sepi mulai pagi hingga sore.
Dan, TN yang dikonfirmasi lewat telepon selularnya pada Kamis (14/6/2017) mengaku tidak mengenal MM.
“Siapa namanya, dia tinggal dimana?” tanya TN ingin memastikan informasi dari wartawan koran ini.
Saat diterangkan kembali lebih jelas soal pengakuan MM, TN dengan tegas membantah.
“Siapa itu, saya tidak kenal dia,” katanya sembari menutup telepon. (th/jan/pra/esa/metrosiantar/jpg/nin)
Posting Komentar