News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Cemburu, Agus Bacok Pitria Usai Lihat Pesan Mesra di Ponsel Istrinya

Cemburu, Agus Bacok Pitria Usai Lihat Pesan Mesra di Ponsel Istrinya

Agus saat diinterogasi oleh penyidik di Polres Asahan. Agus ditangkap tak lama setelah membacok istrinya hingga kritis.

POSMETRO MEDAN,Asahan -- Kasus pembacokan yang dilakukan seorang suami terhadap istrinya di Kabupaten Asahan, Sumut, mulai terungkap. Meski belum dikonfrontir kepada korban, namun penyebab Agus membacok istrinya Pitria Ningsih beberapa hari lalu sudah diketahui.

Polres Asahan melalui Kasat Reskrim Polres Asahan AKP Ghulam Yanuar SIK akhirnya buka suara terkait penganiayaan yang dilakukan Agus terhadap istrinya itu.Ditemui di ruangannya, Ghulam mengungkapkan, dari pengakuan pelaku, penganiayaan itu dilakukan secara spontan usai melihat chat di HP korban.

Baca Juga:

Sadis! Suami Bacok Istri di Kisaran, Kepala Bocor, Jari Putus

Dimana dalam chat itu, seorang pria, tersimpan dengan kontak Fikri, diduga selingkuhan korban mengirim pesan bernada mesra, memanggil dengan kata sayang."Berawal dari situ, cemburu lah. Pengakuan pelaku istrinya diduga melakukan perselingkuhan, sehingga terjadi tindak pidana. Pelaku langsung mengambil pisau di dapur dan melakukan penganiayaan di bagian kepala sebanyak 8 kali," ungkap Ghulam.

Dibeberkan Ghulam, antara pelaku dan korban sudah pisah rumah sejak 3 minggu terakhir dan saat kejadian pelaku bermaksud menjemput anaknya."Pelaku kita sangkakan Pasal 338 Jo pasal 53 dengan subsider dan Pasal 44 ayat 2 UU RI nomor 23 tahun 2024," katanya.

Pada wartawan, pelaku, Agus mengaku kejadian bermula saat dirinya hendak menjemput anak-anaknya yang dibawa oleh korban ke rumah kontrakan sembari hendak mengambil ponsel milik korban yang dibelinya.Namun, sesampainya di lokasi, korban yang melihat kedatangan pelaku langsung lari dan menutup pintu rumah. Karena merasa tidak diterima, pelaku langsung mendobrak rumah dan terjadi cekcok.

"Cekcoknya gara-gara saat itu saya ngambil handphonenya, di situ ada pesan dari seorang pria bernama Fikri mengirimi dia pesan dengan panggilan mesra. Ga lama itu, laki-laki itu nelfon dia, ga diangkat dan ada pesan bernada mesra yang membuat saya khilaf," aku Agus di awal.Lanjut pria yang menjabat Kepala Dusun ini, korban yang tak terima ponselnya diambil melakukan perlawanan sehingga cekcok sampai ke dapur.

"Saya sudah hilang kesadaran dan terbawa emosi. Kami awalnya tinggal di kampung bersama orangtua saya. Tapi orangtua saya digaduhi (berkelahi), kami pindah. Di saat pindah, dia selingkuh, ngaku dan nangis. Kali ini dia selingkuh lagi. Sudah tiga kali saya diselingkuhi," ucapnya dengan nada suara tertahan.Dirinya juga mengaku menyesal dan sampai saat ini masih memikirkan keadaan anak-anaknya yang masih berusia lima dan tiga tahun.

"Saya menyesal kenapa itu bisa terjadi, niat saya awalnya cuma mau jemput anak saya. Ternyata diberikan ke ibunya di Rantau Prapat tanpa sepengetahuan saya. Saya mau jemput mereka karena mau sekolah, dan semalam sudah saya jemput untuk sekolah," akunya tertunduk.Sementara itu, Sekretaris Desa Tanjung Asri Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan, Supriadi mengatakan, pelaku dalam kesehariannya dikenal pribadi yang baik dan taat ibadah.

"Sepengetahuanku baik. Asal kami rapat, gitu azan dia langsung keluar, sholat. Memang pernah dengar istrinya selingkuh dan gak cocok sama keluarga besar si Agus. Kalau istrinya gak terlalu kenal, kurang bersosialisasi walaupun suaminya Kadus. Udah pisah rumah terakhir ini. Waktu nikah dulu pestanya di Damuli, jadi bukan orang kampung kami," beber Supriadi dari seberang telepon, (16/07/25) siang.Diberitakan sebelumnya, Agus tega menganiaya istrinya, Pitria Ningsih, Minggu (13/07/25) dini hari lalu, di Perumahan Via Permai 4, Kelurahan Siumbut Baru Kecamatan Kisaran Timur, Asahan.

Saat itu warga komplek mendapati korban bersimbah darah terbaring di dekat pagar rumahnya. Akibat kejadian itu, korban kritis hingga harus dirujuk ke Rumah Sakit di Kota Medan.(gon)

Tags

Posting Komentar