News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Naga Hoeta, Perkebunan Teh Pertama di Sumatera

Naga Hoeta, Perkebunan Teh Pertama di Sumatera



Tanaman penghasil teh (Camellia sinensis) pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1684, berupa biji teh (diduga teh sinensis) dari Jepang yang dibawa oleh seorang berkebangsaan Jerman bernama Andreas Cleyer, dan ditanam sebagai tanaman hias di Batavia.

F. Valentijn, seorang rahib, juga melaporkan tahun 1694, bahwa ia melihat tanaman teh sinensis di halaman rumah gubernur jenderal VOC, Camphuys, di Batavia.

Tradisi patekoan, membagikan minuman teh secara gratis di kawasan Glodok, Batavia.

Pada abad ke-18 mulai berdiri pabrik-pabrik pengolahan (pengemasan) teh dan didukung VOC.

Teh kering olahan dari Jawa tercatat pertama kali diterima di Amsterdam tahun 1835. Setahun berikutnya, dilakukan swastanisasi perkebunan teh.

Teh jenis assamica mulai masuk ke Indonesia (Jawa) didatangkan dari Sri Lanka (Ceylon) pada tahun 1877, dan ditanam oleh R.E. Kerkhoven di kebun Gambung, Jawa Barat (sekarang menjadi lokasi Pusat Penelitian Teh dan Kina. 

Karena sangat cocok dan produksinya lebih tinggi, secara berangsur pertanaman teh sinensis diganti dengan teh assamica, dan sejak itu pula perkebunan teh di Indonesia berkembang semakin luas. 

Pada awal tahun 1900an mulai dibangun perkebunan teh pertama di luar Jawa, yaitu di daerah Simalungun, Sumatera Utara.

Teh yang ada di tanah Simalungun diyakini mulai dibuka dan dikembangkan oleh perusahaan Belanda bernama Handels Vereneeging Amsterdam (HVA). 

Kebun pertamanya berada di Naga Hoeta. Setelah itu perkebunan berkembang ke daerah Balimbingan, Sidamanik, Bah Birong, Bah Butong dan Tobasari.

Perjalanan sejarah perkebunan teh ini perlu diketahui dan dibagikan kepada seluruh masyarakat, agar pengunjung domestik maupun manca negara dapat memahami sejarah kebun teh dengan baik. 

Sehingga pengunjung tidak hanya datang untuk berfoto, melainkan faham akan sejarah perjalanan bangsanya. (fm)


- Foto-foto koleksi Leiden University 

Tags

Posting Komentar