News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Panas Ekstrim Hingga 50 Derajat Celcius, Pemerintah Umumkan Libur 2 Hari

Panas Ekstrim Hingga 50 Derajat Celcius, Pemerintah Umumkan Libur 2 Hari

 


Pemerintah Iran mengumumkan hari libur selama dua hari untuk para pegawai pemerintah dan bank di seluruh negeri karena cuaca panas ekstrem yang melanda negeri itu.

Keputusan tersebut diambil setelah kantor meteorologi memperkirakan suhu melebihi 40 derajat Celsius (104 Fahrenheit) di banyak kota, dan meroket menjadi sekitar 50 derajat Celsius di wilayah barat daya Iran.

Dilansir kantor berita AFP, Rabu (2/8/2023), media pemerintah, IRIB melaporkan bahwa banyak kota termasuk di provinsi Ilam, Bushehr, dan Khuzestan telah mengalami kenaikan suhu di atas 45 derajat Celsius dalam beberapa hari terakhir.

"Kabinet menyetujui proposal Kementerian Kesehatan untuk mengumumkan hari Rabu dan Kamis sebagai hari libur nasional di seluruh negeri untuk melindungi kesehatan masyarakat," kata kantor berita resmi IRNA mengutip juru bicara pemerintah Ali Bahadori Jahromi.

IRNA mengatakan keputusan itu diambil karena apa yang digambarkan sebagai gelombang panas yang "belum pernah terjadi sebelumnya" di seluruh negeri.

Menurut IRIB, kota Dehloran di Iran barat mencatat suhu tertinggi 50 derajat Celsius di Iran selama 24 jam terakhir.

IRIB menambahkan bahwa suhu udara juga diperkirakan akan meningkat di wilayah utara, termasuk di kota Ardabil serta di pantai selatan Laut Kaspia.

Kementerian Kesehatan Iran telah memperingatkan risiko sengatan panas akibat paparan sinar matahari yang berlebihan, dan mendesak masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah antara pukul 10:00 dan 16:00.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Pedram Pakain menggambarkan jumlah penyakit terkait panas dalam beberapa hari terakhir sebagai "mengkhawatirkan".

Pada bulan Juni lau, otoritas Iran mengubah jam kerja musim panas untuk pegawai pemerintah yang sekarang mulai lebih awal, untuk menghemat listrik di kantor saat suhu mencapai puncaknya.

Provinsi Sistan-Baluchistan di Iran tenggara termasuk yang paling parah terkena gelombang panas.

Sekitar 1.000 orang telah menerima perawatan rumah sakit di sana dalam beberapa hari terakhir karena kenaikan suhu dan badai debu, kata IRNA.

Wilayah itu telah lama menghadapi kekurangan air yang parah.

Iran, dengan populasi lebih dari 85 juta jiwa, termasuk negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim dan kenaikan suhu global.

Seperti negara-negara terdekat, negara itu telah mengalami musim kering yang ekstrem dan gelombang panas selama bertahun-tahun, yang diperkirakan akan memburuk seiring dengan berlanjutnya perubahan iklim.

Iran juga telah mengalami kekeringan berulang kali serta banjir, sebuah fenomena yang diperparah ketika hujan deras turun di bumi yang terpanggang sinar matahari. (dtk)

Tags

Posting Komentar