News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Bukber 3 Periode

Bukber 3 Periode



Entah siapa yang memulai, sesi foto penutup acara berbuka bersama 'veteran' Posmetro Medan, kemarin, serentak mengacungkan tiga jari. Soal 3 jari ini memang sedang sangat sensitif. Saat ini.

Itu jika dikaitkan dengan wacana 3 periode masa jabatan penguasa negeri. Apalagi sejak 11 April lalu hingga semalam, aksi penolakan gencar disuarakan mahasiswa dan aktivis. Serentak di beberapa kota. Termasuk Medan.

Tapi kalau dikaitkan ke soal lain, semisal Madu 3 atau lambang anak metal, tak lagi asik. Biasa saja. Geli malah, ya kan? Eheheee..

Lantas kenapa tiba-tiba acungkan 3 jari? Entah, saya pun tak bisa menjelaskan detail. Barangkali itu sikap spontanitas para kru alumni Posmetro Medan menyikapi riuhnya wacana perpanjangan jabatan Presiden tersebut. Atau ada agenda politik di balik acara Bukber itu?

"Nggak ada. Bukber alumni Posmetro ini murni silaturahmi. Karena sudah sekian lama berpencar. Baru sekarang bisa ketemu lagi, kumpul-kumpul melepas rimdu, "kata Zulkifli Tanjung, penggagas acara di Dapur Atok, Jalan Amaliun Medan. Zul ini eks kordinator liputan dan pemimpin redaksi pun pemimpin umum Posmetro, Sumut Pos dan Metro Siantar.

Sikap Zul itu diamini Budi 'Budenk' Hariadi,  Pemimpin perusahaan Posmetro Medan. Meski masih terdaftar di perusahaan koran kriminal  yang berdiri sejak 1 Oktober 2001 lalu itu, mantan Pemred itu lebih nyaman jadi alumni. Loh kok gitu? Hanya pria berpostur kecil itu yang tahu alasannya.

Acara berbuka di hari ke 11 Ramadan itu memang diisi cerita masa lalu. Semasa masih bergelut memroduksi berita di Posmetro Medan. Kisah haru biru dan lucu.

Mulai cerita peliputan, mendesign halaman sampai urusan happy happy usai deadline, direwind. Kelucuan kisahnya sampai membuat peserta bukber terpingkal-pingkal. 

Sebagian besar alumni kru Posmetro itu mengenang kebersamaan 'berdarah-darah' tersebut sebagai jalan menuju sukses. Dedi 'Keling' yang dulu hingga larut malam mendesign halaman, misalnya,  kini sudah mapan. Berprofesi sebagai kontraktor listrik. 

Jhonson Sibarani dan Ronni Lesmana (keduanya eks redaktur), memilih menjadi advokat, sekaligus juragan media online. Ronni ini tergolong pendukung rezim. Bersama Rahmat Hidayat, owner Metro 24 Jam, setia memenangkan Jokowi hingga 2 periode. Untuk hattrick periode, keduanya masih mikir-mikir.

Dewi Syafrida, eks Sekretaris Redaksi, banting setir dengan membuka gerai rumah makan ternama di kawasan Kota Matsum. Dia sudah berumah tangga dan dikaruniai 3 putra yang ruarrr biasa over aktif gesitnya.

Mantan sekred setelah Dewi, Leni malah berjodoh dengan Risfan, pendesign iklan Posmetro.

Ada juga sepuh jurnalis, Bang Affan Bay yang sampai sekarang tetap setia berkutat di dunia pemberitaan. Kini menahkodai koran lokal, Cerah. Sebelumnya pernah membidani koran Metro Langkat bersama Darwis Sinulingga, Ketua PWI Langkat.

Selebihnya, karena masih merasa produktif, bergelut di bidang keahlian masing-masing. Tapi merata masih di dunia media. Seperti Fahril Syahputra di Waspada.co, Jaffar Sidik, Zulfadly (medancyber), Rahmat Harahap (koran Mistar), Syawal 'Madu 3', Herdiansyah Tholib, Oki, Budoy dan lainnya.

Oh iya ada juga yang berpolitik seperti Kali Harahap. Mantan jubir Walikota Binjai Ali Umri ini, sekarang ber-PKB di Deliserdang. 

Nah dua wanita tangguh yang dulu menjadi 'Srikandi' nya Posmetro Medan ini yang kurang jelas juntrungannya. Yenni dan Maria Surbakti, masih betah melajang hingga kini. Mungkin berencana memperpanjang hingga periode berikutnya. Ups mudah-mudahan saja tidak. Selekasnya berjodoh agar kuat menapaki hidup. (Wiku)

Tags

Posting Komentar