News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kritis Seminggu, Korban Begal di Jalan Sumarsono Hembuskan Nafas Terakhir, Biaya RS Tak Dicover BPJS

Kritis Seminggu, Korban Begal di Jalan Sumarsono Hembuskan Nafas Terakhir, Biaya RS Tak Dicover BPJS


Sepekan kritis dirawat di rumah sakit akibat korban aksi begal di Jl. Kapten Sumarsono, Indrajit Darmawan ,17, siswa SMA Negeri 4 Medan, Senin (7/2) akhirnya meninggal dunia.

Nurjanah ,40, ibu kandung almarhum Indrajit berharap agar petugas Kepolisian secepatnya menangkap para pelaku begal yang menyebabkan anak kedua dari 6 bersaudara ini meregang nyawa.

Kepada wartawan saat ditemui di rumah duka Jl. Cengal Kelurahan Sei Putih Timur I Kecamatan Medan Petisah, Nurjanah menyebutkan, pihaknya sudah membuat laporan melaporkan peristiwa ini ke Polsek Medan Helvetia namun sampai sekarang belum ada pelaku pembacokan yang ditangkap.

“Saya berharap polisi secepatnya menangkap para pelaku pembacokan sadis tersebut,” harap Nurjanah didampingi Sabariah, 58, nenek korban.

Sementara itu, nenek korban Sabariah menuturkan, sejak dirawat di rumah sakit, biaya perobatan hingga pasca operasi mencapai sehari Rp200 juta dan baru dilunasi oleh pihak keluarga berkisar Rp20 juta.

“Alhamdulillah ada donatur dan bantuan dari anggota DPRD yang memfasilitasi hingga pelaksanaan operasi di rumah sakit, meskipun Allah SWT berkehendak lain dan Indrajit menghembus nafas terakhirnya,” tutur Sabariah.

Sabariah berharap bantuan dari dermawan untuk melunasi tunggakan di rumah sakit meskipun pihaknya saat ini sedang mengurus pelunasannya melalui pihak LPSK agar bisa dibantu oleh pihak BPJS.

Di rumah duka, sejumlah pelayat, para tetangga dan teman-teman korban di SMA Negeri 4 Medan bertakziah di rumah duka.

Setelah dishalatkan di Mushala Islahiyah, jenazah Indrajit dikebumikan di pekuburan muslim Jl. Jering tak jauh dari rumah keluarganya.

Sementara itu, Kapolsek Medan Helvetia Kompol Heri Sihombing menegaskan, Dua pria remaja korban pembacokan yang terjadi di Jl. Kapten Sumarsono merupakan korban aksi tawuran dan bukan begal. Pelaku pembacokan masih dalam penyelidikan.

“Korban yang dibacok bukan kasus begal namun korban kasus tawuran antar kelompok remaja,” ujar Kapolsek Medan Helvetia Kompol Heri Sihombing saat dikonfirmasi Waspada.

Kapolsek menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku penganiayaan tersebut.

“Kasusnya masih kita selidiki,” tandasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya dua orang remaja kritis setelah menjadi korban pembacokan di Jl. Kapten Sumarsono Kecamatan Medan Helvetia, Sabtu (29/1) kemarin.

Adapun kedua korban yang saat ini tidak sadarkan diri yakni Indrajit Dermawan ,17, mengalami luka bacok di bagian kepala, menjalani perawatan di Rumah Sakit Bunda Thamrin dan temannya Adi kini menjalani perawatan di Rumah Sakit USU Jl. dr Mansyur Medan.

Nurjannah, ibu Indrajit, harus menanggung beban yang cukup berat.

Selain harus memikirkan biaya perawatan yang cukup besar, kondisi anak keduanya yang menjadi kebrutalan pelaku tawuran sudah tak sadarkan diri sejak lima hari belakangan.

Kejadian itu sendiri berawal Sabtu (29/1) dinihari lalu. Bersama temannya, Indrajit secara mendadak diserang orang tak dikenal dan membacok keduanya di kawasan Jl. Kapten Sumarsono.

Indrajit pun langsung dilarikan ke RS Advent. Namun, Karena kondisi keuangan, dirinya sempat tak mendapatkan perawatan. Sementara BPJS tak mengcover karena korban tindak kriminal.

“Malam itu pihak rumah sakit minta jaminan uang ke keluarga sekitar 5 juta. Karena kita gak punya uang sempat bingung malam itu. Apalagi BPJS tidak mengcover pasien korban kriminal,” kenang sang nenek, Sabariyah.

Beruntung, sambung nenek yang akrab disapa Iyah, malam itu keluarga korban dibantu anggota DPRD Medan Komisi 3, Rudiawan Sitorus yang hadir dan menjaminkan korban untuk membawanya ke RS Bunda Thamrin agar mendapatkan penanganan medis.

Korban pun menjalani operasi pada bagian batok kepalanya yang luka berat akibat bacokan. Kondisi korban masih belum sadarkan diri hingga harus mendapatkan perawatan serius di ruang ICU. Minggu (6/2) korban menjalani operasi dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya beberapa jam setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Bunda Thamrin. (wol)

Tags

Posting Komentar