Brutal saat Razia PPKM Darurat, Mapolres Didatangi Puluhan Paspampres
Puluhan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berasal dari satuan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mendatangi Markas Polres Metro Jakarta Barat, Rabu malam.
Mereka datang dengan mengendarai belasan sepeda motor. Tak ada keributan yang ditimbulkan, karena kedatangan prajurit TNI itu mendapat pengawasan dari Asisten Intelijen Paspampres, Kolonel Infanteri Wahyu.
Kedatangan puluhan prajurit Paspampres TNI ke Markas Polrestro Jakarta Barat ini memang bukan untuk berbuat onar. Mereka datang untuk mengkonfirmasi perlakuan dan ucapan kasar yang dilontar petugas Reserse saat menindak prajurit Paspampres, Praka Izroi Gajah di Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jalan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat.
Berawal saat Praka Izroi terjaring operasi penyekatan PPKM Darurat. Namun, dia mendapatkan perlakukan yang sangat tak humanis dan menjurus brutal dari petugas kepolisian yang bertugas menyekat.
Sepeda motornya dihadang beramai-ramai, lalu dia turun dengan cara ditarik dan giring lebih dari lima anggota polisi berpakaian preman ke tepi jalan. Tak cuma itu, dia didorong dengan kasar dan dihardik.
Dalam rekaman video amatir yang beredar luas terlihat jelas bagaimana petugas memperlakukan Praka Izroi dengan kasar. Tak cuma perbuatan tapi juga ucapan.
Padahal saat digiring Praka Izroi tidak melakukan perlawanan. Malahan dia bersikap sopan dengan mengakui kesalahan dan berkali-kali menundukkan kepalanya sebagai tanda permintaan maaf.
Sayangnya, ada salah satu terlihat petugas terus ngotot dan mendorong tubuh Praka Izroi sembari menghardiknya dengan ucapan yang dinilai tak baik. Dua kali anggota polisi itu melontarkan ucapan tersebut.
"Kalau kamu Paspampres memangnya kenapa kamu," kata anggota polisi itu sembari mendorong tubuh Praka Izroi.
Tak cuma mendorong, anggota polisi itu juga sempat merampas dompet Praka Izroi ketika prajurit Paspampres itu menunjukkan kartu identitas penduduknya.
Kapolrestro Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo bahkan telah mengakui perbuatan dan ucapan kasar anak buahnya di kejadian itu. Dan di meminta maaf.
"Namanya di lapangan dinamikanya macam-macam. Anggota kita juga salah, kita terlalu kasar. Intinya seperti itu, jangan arogan dan sewenang-wenang," kata Kombe Pol Ady kepada wartawan.
Memang harus diakui, Praka Izroi memang salah dan di lokasi penyekatan dia juga telah dimarahi oleh Komandan Komando Rayon Militer (Koramil) 06/Kalideres, Kapten Infanteri Abdul Kholik.
Hanya saja amat sangat disayangkan, di saat prajurit Paspampres itu sudah mengaku salah dan minta maaf, polisi petugas PPKM darurat memperlakukannya secara berlebihan.
Sementara itu, Komandan Paspampres, Mayor Jenderal TNI Agus Subiyanto mengakui memang ada ucapan dari petugas polisi yang tak baik dilontarkan terhadap sebuah institusi.
Walau begitu Mayjen TNI Agus menyatakan semua permasalahan sudah diselesaikan dengan baik oleh kedua pihak. Dan kepolisian berjanji tidak kasar lagi.
Posting Komentar