News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kunjungi Penderita Stroke Syarifuddin, Bobby Nasution Janji Cari Solusi Masalah BPJS Kesehatan Yang Tak Bisa Digunakan

Kunjungi Penderita Stroke Syarifuddin, Bobby Nasution Janji Cari Solusi Masalah BPJS Kesehatan Yang Tak Bisa Digunakan


Ertidewi terus berupaya tegar. Selama 17 tahun harus merawat anak bungsunya Fanny yang mengalami keterbelakangan mental, kini cobaan hidupnya makin bertambah.

Ertidewi harus merawat suami tercintanya, Syarifuddin Maulana yang terkena stroke sejak 6 bulan yang lalu. Syukurnya keluarganya boleh menumpang tinggal di rumah abang ipar bersama 5 keluarga besar suaminya.

Namun, karena tidak bisa mendapatkan pengobatan rutin, kondisi Syarifuddin tak kunjung membaik. Bahkan dia sempat terjatuh sebulan lalu, yang membuat kepala keluarga berusia 52 tahun ini kejang-kejang dan seperti kehilangan ingatan dan terus menerus merasakan kesakitan hingga menyakiti diri sendiri.

"Beginilah, mereka berdua tidur di sini (ruang depan). Saya yang menjaga, kalau lagi ada catering dibantu jaga oleh adik yang juga tinggal disini," ungkap Ertidewi menerima kunjungan Bobby Nasution dan tim di kediamannya di Jalan Pinang Baris 1-A, Medan Sunggal, Selasa (22/9/2020) malam.

Ertidewi bilang, sebelum suaminya mengalami stroke, tugas menjaga Fanny lebih banyak dibebankan kepada Syarifuddin. Sedangkan dirinya yang mencari penghasilan dengan menerima catering, dibantu tiga anaknya yang lain, yakni Prawira Maulana (30), Nanda Maulana (28), dan Bima Pranata Maulana (26).

"Karena kondisi (keuangan) tidak mencukupi, bapak (Syarifuddin) baru bulan lalu dibawa berobat. Tapi tidak bisa ditanggung BPJS (Kesehatan), makanya kami pulang," terangnya.

Menurut Ertidewi, sebenarnya keluarga mereka mendapat BPJS Kesehatan dari pemerintah atau Penerima Bantuan Iuran (PBI). Namun saat berobat ke rumah sakit, ternyata data Syarifuddin tidak masuk sistem.

"Kata rumah sakit datanya ganda, sudah ada orang lain yang memakai nomor KK kami atas nama Syarifuddin. Padahal BPJS saya dan anak-anak masih aktif semua, hanya bapak (Syarifuddin) yang tidak bisa menggunakan BPJS ini," ungkapnya.

Perempuan yang hanya bisa menamatkan pendidikan SD inipun pernah coba bertanya ke Kelurahan Lalang, untuk mencari tahu kejanggalan ini. Namun, jawaban staff kelurahan tidak memuaskan. "Mereka bilang memang sering terjadi hal-hal seperti itu. Rata-rata yang mengurus KTP tembak (ilegal), dengan mengambil data bapak. Tanpa memberikan solusi," tuturnya.


Dalam kesempatan ini, Bobby Nasution menyampaikan dirinya datang menjenguk, tulus ikhlas untuk menanyakan kondisi Syarifuddin. "Apa yang kira-kira menjadi kendala keluarga ini, mudah-mudahan kami bisa membantu. Mungkin bukan serta merta menjadi solusi permasalahan, tapi mungkin ada sedikit bantuan yang kami berikan yang bisa dimanfaatkan keluarga pak Syarifuddin," tutur calon Wali Kota Medan ini.


Bobby pun menyampaikan kepada Ertidewi untuk terus bersabar dalam mengurus keluarganya. Dia juga berjanji akan mendatangkan tim medis untuk memeriksa langsung kondisi kesehatan Syarifuddin ke rumahnya. Selain itu akan memeriksa masalah BPJS Kesehatan Syarifuddin yang tidak bisa digunakan tersebut.


Juru Bicara Tim Pemenangan Bobby Nasution dan H Aulia Rachman, Sugiat Santoso mengungkapkan, kehadiran Bobby Nasution dan tim ke kediamannya untuk menjenguk Syarifuddin yang dikabarkan sedang sakit stroke. "Laporan yang kami terima BPJS Kesehatan juga tidak ada," kata Sugiat.


Kata dia, kedatangan Bobby Nasution murni sebagai sesama umat Islam yang seiman dan seakidah, apalagi Islam mengajarkan untuk saling menguatkan. Turut hadir dalam kegiatan ini, Ketua Perkumpulan Darmais Kota Medan.


'Bobby Serap Aspirasi Warga Gang Bersama Pinang Baris'

Usai berkunjung di kediaman Syarifuddin, Bobby Nasution langsung menyapa warga Gang Bersama Pinang Baris yang sudah menunggu kehadirannya.

Di pertemuan singkat yang tak terduga dengan warga ini, Bobby menanyakan kendala dan meminta masukan warga kepada dirinya dan tim terkait Kota Medan.

"Seperti contoh pak Syarifuddin, tidak bisa mendapatkan BPJS Kesehatan. Jika warga yang tidak dapat BPJS, KTP, atau belum mendapatkan PKH bisa memberitahukan," ucapnya kepada warga.

Segala persoalan dan kendala yang dilaporkan warga, kata Bobby, akan ditampung dan dicarikan jalan keluarnya. "Segala permasalahan akan coba kami tuntaskan. Karena ini sebenarnya merupakan tanggungjawab Pemko Medan. Anggaran Kota Medan cukup untuk BPJS Kesehatan kelas 3 gratis. Selain itu PHK kouta yang diberikan, Insha Allah akan dinaikan kalau kita jadi (wali kota)," tuturnya.

Karenanya, sambung Bobby, dirinya dan pasangan H. Aulia Rachman meminta dukungan dan doa untuk kemenangan dalam kontestasi Pilkada 2020 nanti. (*)

Tags

Posting Komentar