News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

MAKJLEB! Dokter Asal Medan Tantang Aliansi BEM Jakarta yang Sebut Hotel Bintang 5 Untuk Tenaga Medis Itu Berlebihan!

MAKJLEB! Dokter Asal Medan Tantang Aliansi BEM Jakarta yang Sebut Hotel Bintang 5 Untuk Tenaga Medis Itu Berlebihan!


Dokter asal Medan bernama Beni Satria ikit menyuarakan kegelisahannya dengan menulis tantangan buat Aliansi BEM Jakarta yang menyebut "Fasilitas Hotel Bintang Lima Untuk Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan Itu Berlebihan".

Dokter Beni menuliskan, Kepada Kalian Siapa Saja Yang Mengatakan itu, kita Gantian. Silahkan Ambil Posisi Kami, Silahkan Kalian Yang Pakai APD, Kalian yang Merawat PDP dan Positif. Kemudian Nikmati Hotel Bintang 5 yang menurut Kalian Berlebihan. KAMI SENANG BILA KALIAN MAU BERPERAN MENGANTIKAN POSISI KAMI.

Bila Tertarik JAPRI saya..
SAYA TANGGUNG BIAYA FASILITAS HOTEL BINTANG LIMA UNTUK KALIAN.
#challenge

Dokter Asal Medan Tantang Aliansi BEM Jakarta


Sebelumnua, puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Jakarta Bersuara memberikan sejumlah pandangannya terkait kondisi DKI Jakarta di tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19

Termasuk dengan sejumlah kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mereka nilai kurang tepat bahkan cenderung bernuansa politis ketimbang solutif.

Selain menyoroti soal permintaan karantina wilayah atau lockdown lokal yang mereka nilai sebagai langkah terburu-buru tanpa melihat dampak ikutannya, aliansi juga mengkritik soal upaya pencegahan yang dinilai kurang maksimal.

Presiden Mahasiswa STIKES Binawan, Yazid Albustomi menambahkan,
Aliansi BEM Jakarta Bersuara meminta Pemprov DKI Jakarta agar lebih fokus dalam hal pencegahan yakni dengan menggelar Rapid tes massal yang menjangkau lebih banyak orang.

"Jika Indonesia ingin meniru gaya penanganan ala Korea Selatan, maka keberadaan fasilitas kesehatan kita juga harus mencukupi," ujar Yazid.

"Tes dengan skala masif harus ada guna
mendeteksi siapa saja yang terinfeksi Covid-19 ini," imbuhnya.

Yazid mengungkapkan, dengan kapasitas tes yang sekarang saja, jumlah suspect sampai sekarang sudah bertambah empat kali lipat lebih dibandingkan minggu sebelumnya.

"Kasus yang terlewat sama saja dengan bom waktu. Pengetahuan akan keadaan riil di lapangan akan mempermudah pemerintah dalam perencanaan strategi ke depannya," katanya.

Aliansi juga menyoroti penggunaan Hotel Grand Cempaka milik Pemprov DKI digunakan sebagai tempat untuk menginap tim medis dan relawan. Mereka menganggap hal itu berlebihan.

"Fasilitas hotel bintang 5 untuk tim medis dinilai berlebihan. Lantas apakah itu
menjamin bahwa masyarakat Jakarta tidak terinfeksi virus Corona karena belum

meratanya tindakan pencegahan dari Gubernur Jakarta terkait virus Corona dikalangan masyarakat menengah kebawah," ujar Yazid mewakili aliansi. (pm)


Tags

Posting Komentar