News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Dipukuli dan Dibuang ke Parit, Pengantar Telur Dibegal Geng Motor di Depan Terminal Amplas

Dipukuli dan Dibuang ke Parit, Pengantar Telur Dibegal Geng Motor di Depan Terminal Amplas

 


Aksi begal seperti tidak berhenti terjadi di Medan. Kejahatan sadis ini kembali menimpa seorang buruh bernama Hutri Mardiko Lumban Gaol (26) di kawasan Amplas, Kamis (22/4/2022) sekitar pukul 23:30 wib. Sehari sebelumnya, kasus begal terjadi di kawasan Medan Labuhan yang berujung hilangnya nyawa seorang pria.

Hutri yang sehari - hari bekerja sebagai buruh pengantar telur, mengatakan dia dibegal geng motor. Peristiwa mengerikan itu dialami Hutri saat pulang dari tempat kerjanya di kawasan Jalan Sisingamangaraja Medan. Hutri melaju menuju rumahnya di kawasan Mandala. Ketika melintasi fly over di kawasan Amplas Hutri melewati sekumpulan pemotor.

Hutri tidak menaruh curiga, dia terus melintas menuju kawasan Pertahanan Amplas. Setelah melewati para pemotor itu, Hutri ternyata diikuti oleh kelompok bermotor itu sampai ke kawasan terminal.

"Karena tujuan saya ke Perumnas Mandala maka saya lewat dari bawah flyover. Ternyata saya dibuntuti. Setelah sampai menuju terminal Amplas saya langsung dihadang dan disuruh untuk menyerahkan sepeda motor sambil diancam pakai senjata tajam," terangnya usai membuat pengaduan di Polrestabes Medan, Jumat (22/4/2022).

Hutri mengaku sempat melakukan perlawanan. Ia mencoba mempertahankan sepeda motornya. Perlawanan itu Ia lakukan karena sepeda motor itulah satu-satunya kendaraan miliknya untuk mencari nafkah. Mulanya Hutri hanya melawan satu orang dari anggota komplotan pembegal. Namun perlawanan Hutri tidak berlangsung lama, karena anggota kelompok lain datang menyerangnya. Mereka mengancam membunuh Hutri.

"Sayakan baru baca berita pembunuhan oleh begal di Medan Labuhan. Jadi saya ketakutan. Setelah ketakutan wajah saya dipukul mereka pakai gagang senjata tajam tersebut, dan akhirnya saya terjatuh dan dilempar ke pinggir parit, dan pelaku berhasil membawa lari sepeda motor saya," katanya.

Atas peristiwa tersebut, Hutri kehilangan satu unit sepeda motor. Ia juga mendapat kekerasan sehingga meninggalkan luka diwajahnya.

Saat ini kasus yang dialami Hutri telah dilaporkan ke pihak kepolisian dengan nomor pelaporan STTLP/1321/IV/YAN.2.5/2022/SPKT/POLRETABES MEDAN/POLDA SUMUT. Sesuai dengan pelaporan yang dibuat Hutri, dia mengaku kehilangan sepeda motor jenis Vario 110 cc tahun 2014 dengan nomor polisi BK 6600 AFH. (dtk)

Tags

Posting Komentar