News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Terkait Penggrebekan di USU, Alumni Blak-blakan : Sejak Awak Kuliah Sudah Ada...

Terkait Penggrebekan di USU, Alumni Blak-blakan : Sejak Awak Kuliah Sudah Ada...

 


Baru-baru ini, sebagian masyarakat dikejutkan dengan pemberitaan tentang kampus ternama di Sumatera Utara (Sumut), yakni Universitas Sumatera Utara (USU). Pasalnya, kampus tersebut telah digerebek oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut, tepatnya di Fakultas Ilmu Budaya (FIB), pada Sabtu (9/10/2021) tengah malam. 

Tak tanggung-tanggung, kabar yang beredar BNNP Sumut memboyong puluhan mahasiswa dari tempat kejadian perkara (TKP). Sontak, peristiwa tersebut pun menjadi perhatian di kalanagan alumni. Bahkan, juga membuat Ketua Dewan Pembina Ikatan Alumni FIB, Drs. Harun Al Rasyid berkomentar.

"Kita tak perlu menepuk air di dulang, yang akan terpercik muka kita sendiri. Dari kemaren WhatsApp pribadi awak dipenuhi berita tentang kampus kita dan beberapa senior ada yang menelpon tapi telpon tidak awak angkat dan japri tidak awak balas," tulis Drs. Harun Al Rasyid di grup WhatsApp Alumni FIB USU dalam menanggapi peristiwa penggerebekan BNNP Sumut di FIB, Senin, (11/11/2021).  

Tak hanya itu saja, ia juga menyampaikan, sejak kasus itu menjadi perbincangan dan diterbitkan di media massa. Katanya, hampir semua dari kalang, khususnya alumni FIB USU mempertanyakan peristiwa itu kepadanya.

"Semua japri dan hampir dipastikan tentu akan mempertanyakan hal itu. Kenapa tidak awak angkat karena awak sendiri tidak akan bisa merumuskan masalahnya apalagi mencari solusinya. Pagi ini pun wall fb awak banyak juga muncul soal itu. Entahlah, mungkin kita hanya bisa bercakap-cakap saja tapi tak mampu berbuat apa-apa," katanya dalam tulisan pesan tersebut.

"Yang awak tau masalah narkoba di kampus sudah awak dengar sejak awak kuliah, mungkin juga masa-sebelumnya. Tapi dulu itu mungkin hanya sebatas mengisap ganja dan minum bir atau brendi. Tapi itupun bukan dalam kapasitas berpesta, hanya satu dua orang mojok di sudut-sudut gedung perkuliahan. Sementara berita yang beredar adalah "pesta narkoba" sehingga digrebek BNN. Nah, ini kan mencoreng muka Rektor dan Dekan. Di tengah pandemi covid-19 kok security USU bisa kecolongan ada orang pesta narkoba di kampus," tulisnya.

Bahkan ia juga menuliskan, bahwa beberapa hari lalu ia mengunjungi kampus tersebut, namun ia akui sangat sulit untuk masuk. Hal itu dikarenakan katanya, pintu 1 sebagai gerbang utama dan beberapa pintu gerbang ditutup. 

"Hanya pintu II yang dibuka, itupun dengan penjagaan yang super ketat. Di dalan kampus pun banyak sekat-sekat sehingga kita terpaksa mutar-mutar untuk sampai di tujuan. Pertanyaan awak, awak saja yang jelas-jelas alumni susah masuk, tapi kok para "peserta pesta" itu kok bebas masuk. Katanya yang ditangkap adalah mahasiswa, tapi USU lagi kondisi kuliah daring? Kok ada mahasiswa di Kampus," uangkapnya dalam tulisan pesan WhatsApp di grup alumni tersebut. 

Sementara, Budi Alimuddin yang juga alumni FIB USU, ikut mengomentari pesan WhatsApp dari Dewan IKA FIB itu. Dia katakan, bahwasanya alumni ada perannya sebagai mahasiswa yang berlanjut sebagai alumni. 

"Sejak dahulu seperti membiarkan proses ini terus berlangsung. Saya pernah dulu bikin Komunitas Mahasiswa anti Narkotik (Koma_Titik) USU, sejak tahun 2002 sampai 2004, lawan kami waktu itu kawan-kawan sendiri bahkan senior-senior, zaman itu putau masih beredar, Sabu baru mulai dikonsumsi tapi Ganja Sudah nyaris menjadi keseharian... Soal pesta tidak pesta tetap ada situasi di mana Ganja adalah keseharian sebagian kita di sastra seperti orang merokok saja di sudut-sudut, zaman awal masuk tahun 98 malah dikantor pema pun dulu bisa berganja ramai," tulisnya. 

Diakakannya, hal itu harus diakui agar generasi selanjutnya bisa memetik pelajaran. Tetapi, ia akui memang situasi saat ini harusnya berbeda karena banyak pembatasan baik dari segi Akademik. 

"Proses belajar mengajar sampai Ekstrakurikuler pun ada pembatasan, maka apa yang terjadi saat ini memang pembusukan, atau sisa-sisa orang masa lalu yang memang harus dibersihkan," pungkasnya.

Terpisah, sebelum dan sesudah berita diterbitkan, pihak Indozone sudah mencoba mengkonfirmasi Dekan Fakultas Ilmu Budaya,  DR. T. Thyrhaya Zein, M.A. Namun belum ada jawaban konfirmasi tentang peristiwa tersebut sampai saat ini. (idz)

Tags

Posting Komentar