"Presiden 3 Periode Berasal Dari Rakyat Kecil yang Mencintai Jokowi"
Perdebatan soal masa jabatan presiden yang didorong itambah menjadi tiga periode muncul karena adanya aspirasi dari akar rumput.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F Silaen merespons perdebatan wacana penambahan masa jabatan presiden Indonesia.
"Itu dorongan rakyat kelas bawah. Rakyat Indonesia dari seluruh pelosok negeri merasakan kehadiran kepemimpinan sosok Joko Widodo sebagai presiden yang sederhana, merakyat, dan keberpihakannya kepada rakyat," kata Silaen kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (17/3).
Berbicara garis keturunan, Presiden Joko Widodo bukan berasal dari tokoh atau elite besar di perpolitikan Tanah Air. Namun berkat kerja yang telah memasuki periode kedua, jelas Silaen, kini mantan Walikota Solo itu telah mendapat hati masyarakat.
"Selain itu, rakyat Indonesia tak mau program Jokowi berhenti ketika nanti penggantinya tak melanjutkannya," lanjut Silaen.
Dalam pengamatan Silaen, tidak terlihat ada ambisi Jokowi untuk menambah masa jabatan kepala negara. Hal itu dibuktikan dengan penolakan yang beberapa hari lalu sudah disampaikan RI 1 itu.
"Adanya dukungan yang saat ini bergema di media massa dan media sosial murni keinginan sebagian rakyat kelas bawah, yang menyukai kepemimpinan Presiden Jokowi. Jadi elite yang tak suka Jokowi tak perlu menebar aroma yang tak sedap kepada Jokowi," tandasnya. (rmol)
Posting Komentar