News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Fakta Mengejutkan Kecelakaan Maut yang Renggut 29 Nyawa

Fakta Mengejutkan Kecelakaan Maut yang Renggut 29 Nyawa



 Kecelakaan bus terjadi di Sumedang, Jawa Barat, dan mengakibatkan banyak korban jiwa. Berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, kontur jalan yang menurut dan menikung jadi penyebab insiden tersebut. Sopir juga tak kenal rute dan memakai aplikasi peta online.

Bus Sri Padma yang membawa rombongan peziarah dari SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang, mengalami kecelakaan pada Rabu (10/3/2021). Belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang terkait penyebab kecelakaan yang menewaskan 29 orang (data Jumat 12/3 pukul 07.06 WIB) tersebut. Namun menurut penuturan salah satu korban selamat, Mimin Mintarsih (52), bus dikatakan sempat oleng sebelum masuk ke jurang.


Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigjen Pol Kushariyanto menjelaskan kronologis kecelakaan maut tersebut berdasarkan analisa sementara. Insiden bermula dari bus yang diduga hilang kendali hingga terbanting dan terperosok ke jurang.

Kontur jalan yang menurun panjang serta menikung di lokasi kejadian diduga membuat bus bergoyang sebelum akhirnya mengalami kejadian nahas.

"Akhirnya sopir ini banting stir ke kiri, dia sempat muter kena guard rail (pagar pengaman jalan) ini, jadi dari kepala posisi di depan dia langsung menjadi terbalik," kata Kushariyanto di lokasi kecelakaan, Kamis, dikutip dari Antara.

Hal tersebut diakui Kushariyanto masih bersifat dugaan sementara. Sampai kini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan di lokasi dengan metode Traffic Accident Analysis (TAA).

Dia juga menduga sopir bus tidak mengenali kontur dan jalur akan dilaluinya itu. Kushariyanto menduga sopir menggunakan aplikasi peta daring untuk menentukan jalan yang akan dilalui untuk menuju Kabupaten Subang.

Terkait kecelakaan bus di Sumedang, praktisi keselamatan berkendara yang juga Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menyebut ada tiga hal penting yang harus dipahami oleh pengemudi bus untuk meminimalisir potensi kecelakaan.

Yang pertama adalah perawatan bus, yang kedua soal rute perjalanan, dan terakhir pemahaman tentang pentingnya peran pengemudi.

"Terutama (perawatan) sektor rem. Karena sebagai tumpuan untuk mengurangi kecepatan dan kerjanya sangat berat. Tidak hanya membawa beban badan yang berat, tapi jumlah muatannya," kata Sony kepada detikcom, Kamis (11/3/2021).

"Biasakan melakukan safety induction seperti di pesawat. Pastikan semua mengikuti aturan dan duduk menggunakan safety belt. Hindari suasana riuh di dalam kabin, karena suasana nyaman/gembira dan lain-lain bisa terbawa kepada kurangnya daya pengemudi dalam mengantisipasi kondisi darurat. Sensitif lah terhadap hal yang ganjil, jangan mengambil risiko, karena manusia punya keterbatasan kemampuan jadi hanya akal sehat yang bisa meminimalkan resiko tersebut," jelas Sony. (Dtk)

Tags

Posting Komentar