News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Gara-gara Tas Sekolah Terlalu Berat, Saraf Anak Bisa Rusak! Ini 9 Dampak Negatif Lainnya...

Gara-gara Tas Sekolah Terlalu Berat, Saraf Anak Bisa Rusak! Ini 9 Dampak Negatif Lainnya...

Gara-gara Tas Sekolah Terlalu Berat, Saraf Anak Bisa Rusak! Ini 9 Dampak Negatif Lainnya...

Berapa pun ukuran tas ransel sekolah anak, beratnya haruslah tidak lebih dari 10 persen berat anak. Demikian menurut American Chiropractic Association.

Buku pelajaran dan perlengkapan sekolah, ditambah perlengkapan olahraga, kotak bekal makan siang ditambah botol minum, berkontribusi pada tas ransel yang kelebihan beban.

Dan faktanya, seperti dilansir dari The Washington Post, sekitar 70 persen anak-anak membawa ransel yang lebih berat dari yang direkomendasikan, menurut laporan sebuah penelitian dalam jurnal Applied Ergonomics.

Sebuah penelitian tahun 2013 dalam Journal of Applied Physiology mengungkapkan bahwa membawa tas berat secara terus-menerus bisa mengakibatkan kerusakan saraf, otot, hingga tulang.

Dampaknya, kamu akan merasa terganggu aktivitasnya. Gerakmu jadi terganggu dan merasa sakit ketika mengerjakan sesuatu. Lebih jelas lagi, berikut 9 bahaya yang akan terjadi jika kamu sering membawa tas berat!

1. Muncul masalah nyeri sendi (Arthritis)


Prof. Dr. Charles Y. Kim, Ph.D, dokter spesialis rehabilitasi muskuloskeletal dan radiologi, mengatakan masalah arthtitis berhubungan langsung dengan kebiasaan gaya hidup seseorang. Seringnya membawa beban berat di area punggung dan pundak adalah salah satunya. Ini dapat menimbulkan masalah peradangan sendi yang cukup serius.

2. Sakit kepala


Beban yang menimpa bahu atau punggung akan menekan otot dan memberi efek berkelanjutan. Ketika otot-otot di sekitar bahu tertekan dan leher mengalami kejang, akan timbul sakit kepala atau pusing.

3. Stres

Stres adalah dampak buruk dari membawa tas berat yang jarang disadari. Beban berat yang dibawa setiap hari akan menimbulkan tekanan pada otot-otot tulang belakang karena mereka harus menyeimbangkan berat badan saat membawanya. Jika proporsinya tidak seimbang, tubuh mengalami asimetris pada bagian tulang belakang dan mengakibatkan stres.

4. Merusak struktur jaringan tulang

Prof. Edmund Edelma M.D, ketua German Rheumatologists Association, mengungkapkan bahwa salah satu faktor menyebab utama rusaknya struktur jaringan tulang secara menyeluruh adalah kebiasaan membawa tas yang terlalu berat. Rusaknya struktur jaringan tulang ini akan menghambat sistem motorik seseorang, bahkan risiko stroke bisa saja terjadi.

5. Mengikis kepadatan tulang

Kepadatan tulang yang terkikis ini terjadi pada orang dewasa jika kebiasaan buruk membawa tas yang terlalu berat tidak segera dihilangkan. Ini akan menimbulkan rasa sakit dan nyeri yang luar biasa.

6. Tulang belakang membungkuk

Seringnya membawa beban yang terlalu berat juga memberikan dampak buruk pada kesehatan tulang belakang. Ini biasa terjadi pada masa pertumbuhan seseorang. Pada masa pertumbuhan, beban berat yang menimpa bahu dan punggung akan dengan mudah memicu bungkuknya tulang belakang.

7. Menghambat tumbuh tinggi pada masa pertumbuhan

Ahli medis dan pakar kesehatan tulang membenarkan bahwa membawa beban yang terlalu berat secara terus menerus akan secara langsung menghambat tumbuh tinggi seseorang, khususnya pada masa pertumbuhan.

8. Miringnya tulang belakang (skoliosis)

Skoliosis bisa terjadi apabila sering membawa tas hanya pada salah satu sisi bahu saja. Beban yang hanya ditumpu pada salah satu sisi sangat berbahaya bagi perubahan struktur bentuk tulang punggung kita. Tulang belakang akan mengalami perubahan bentuk yaitu pergeseran (lebih miring ke kiri atau kanan). Gejala ini biasa disebut dengan skoliosis.

9. Mempercepat terjadinya osteoporosis

Terkikisnya kepadatan tulang akibat terlalu sering membawa beban berat akan semakin memudahkan terjadinya osteoporosis. Jika kebiasaan ini tidak dihentikan, kamu akan dapat mengalami osteoporosis lebih cepat dari usia normal terjangkitnya penyakit tersebut.

Tips Singkat

Nah, mulai sekarang, pastikan anak tidak menggantungkan tas ransel hanya pada satu bahunya, melainkan menggunakan kedua tali di kedua bahu untuk mendistribusikan berat tas ransel secara merata.

Kemudian, pilih tas ransel yang memiliki tali yang lebar dan empuk, pilih tas ransel yang lebarnya tidak lebih lebar dari punggung anak, dan atur tali tas ransel agar tidak lebih dari 10 cm di bawah pinggang. (bbs)

Tags