News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kalah Populer, Jokowi Cemburui Anies, "Jokowi masih ingin disorot media walau negatif"

Kalah Populer, Jokowi Cemburui Anies, "Jokowi masih ingin disorot media walau negatif"


Direktur Eksekutif KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo mengatakan bahwa pernyataan Jokowi menyinggung nama Sandiaga Uno sebagai tokoh yang berpeluang menjadi presiden pada 2024, punya satu isyarat.

Jokowi, kata dia, berupaya menggeser sorotan media massa terhadap kinerja Anies yang massif dalam beberapa waktu terakhir.

Menurutnya, Jokowi tidak mau popularitas Anies terus meroket karena penyelenggaraan Pilpres 2024 masih lama.

Seperti diketahui, popularitas Anies bahkan membuat sejumlah influencer menggemakan aksi 'jegal Anies'.

"Saat ini spotlight di Anies, Jokowi mau memecah spotlight agar enggak di Anies saja. Dengan langkah ini sedikit banyak meredam popularitas Anies," kata Kunto seperti dilansir dari CNNIndonesia.com.

Kunto menilai langkah ini memperlihatkan bahwa Jokowi cemburu dengan masifnya sorotan media massa terhadap Anies dalam beberapa waktu terakhir. Usai Pilpres 2019 dan penguumuman Kabinet Indonesia Maju, kata dia, Jokowi mulai jauh dari sorotan media.

Sebagai salah satu tokoh yang disukai media massa alias media darling, menurutnya, Jokowi tak mau kinerja Anies di DKI Jakarta mendapatkan sorotan secara terus-terusan.

"Jokowi ini (mulanya) media darling, mungkin agak cemburu ketika Anies yang sekarang jadi media darling. Jokowi masih ingin meninggalkan legacy. Disorot media walau negatif lebih baik dibandingkan tidak sama sekali," tutur Kunto.

Terpisah, pengamat politik dari Universitas Andalas Asrinaldi menilai langkah menyinggung Sandiaga menunjukkan kekesalan Jokowi terhadap Anies yang kerap membantah saat musibah banjir melanda Jakarta di awal tahun ini.

Sebagai orang yang tidak suka berdebat, menurutnya, Jokowi memilih memuji Sandi yang merupakan mantan pasangan Anies memimpinn Jakarta pada 2017 hingga 2018 silam.

"Jokowi tipe orang yang tidak suka rumit, berdebat. Kecenderungannya beliau kesal sehingga mengeluarkan pernyataan itu," ucap Asrinaldi.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun meyakini bahwa Jokowi memiliki argumentasi kuat dalam menyampaikan yang menyinggung Sandi tersebut.

Namun, menurutnya, pernyataan Jokowi itu memunculkan persepsi di publik bahwa Sandi mamiliki peluang bersaing dengan sejumlah nama potensial lainnya di Pilpres 2024 seperti Puan Maharani atau Anies.

"Sinyal politik untuk warning Puan atau PDIP bahwa ada calon layak jadi presiden namanya Sandiaga Uno," katanya.

Sebelumnya, Jokowi menyatakan tak menutup kemungkinan Sandi menggantikannya sebagai Presiden pada 2024 kelak. (cnn)

Tags