News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

VIRAL! Hina TNI, Perwira Polisi Ini Diserang Netizen

VIRAL! Hina TNI, Perwira Polisi Ini Diserang Netizen


Seorang perwira polisi Kepulauan Riau gegerkan media sosial. Dia memasang status di Facebook yang dianggap menghina TNI.

Dua hari lalu, akun Kompol Abdulmubin Siagian menanggapi sebuah berita di Facebook berjudul Amunisi Brimob Dinilai Mematikan, TNI : Kami Saja Tak Punya. Di akhir tanggapannya, ada unsur penghinaan terhadap korps baju loreng.

"Jangan iri dengan pasukan bangsa sendiri. Kok jadi bangsa Indonesia gobloknya kelewatan. Kan bagus kalau Indonesia punya pasukan Brimob. Daripada Singapore atau Malaysia. Kalau memang hebat itu perbatasan jangan sampai diambil orang asing ngapain di sana TNI makan tidur aja," begitu bunyi statusnya.

Tak butuh waktu lama, sejumlah warganet meng-capture komentar tersebut. Foto, akun facebook dan capturan komentar Abdulmubin memviral. Kemarin, Abdulmubin meminta maaf. Bidang Propam Polda Kepri akan memeriksa Kompol Abdulmubin Siagian.

Pemeriksaan tersebut merupakan upaya tindak lanjut Polda Kepri menyikapi masalah pelecehan prajurit TNI di perbatasan, yang dilakukan anggota korpsnya di Facebook.

Abdulmubin yang saat ini berdinas di Inspektorat Pengawasan Daerah (Itwasda) Polda Kepri langsung meminta maaf didampingi Wakapolda Kepri Brigjen Didi Haryono didampingi pejabat utamanya dan Kepala Penerangan Korem 033/Wira Pratama Mayor TNI AE Sipahutar.

"Saya Kompol Abdulmubin meminta maaf atas segala kekhilafan yang saya lakukan dan dengan ini saya memohon maaf sebesar besarnya kepada TNI atas segala apa yang saya lakukan, hingga masalah ini menimbulkan keresahan antara TNI-Polri," ujar Abdulmubin kepada wartawan di Mapolda Kepri, kemarin.

Wakapolda Kepri Brigjen Didi Haryono yang mendampingi mengatakan, proses hukum yang akan diterima Abdulmubin tetap berlangsung. Pemeriksaan akan dilakukan oleh Propam Polda Kepri sesuai aturan.

Sebagai atasan Didi memohon maaf dengan sangat kepada TNI. Dia berharap semua pihak tidak terpengaruh dan terprovokasi karena kasus ini.

"Polri meminta maaf sebesar besarnya kepada TNI atas perbuatan Abdulmubin yang telah melakukan kesalahan besar dan kasus ini akan segera ditindaklanjuti oleh Propam Polda Kepri. Kami segera tahan serta memeriksanya," janjinya.

Kepala Penerangan Korem 033/Wira Pratama Mayor TNI AE Sipahutar yang juga hadir secara pribadi memaafkan perbuatan Abdulmubin. Meski demikian, TNI menyerahkan proses hukum kepada Propam Polda Kepri. Dia akan menyampaikan kepada seluruh anggota TNI di wilayahnya agar tak terprovokasi dan menahan diri terhadap hinaan Abdulmubin.

Begini Sambutan Kata Netizen


Di Facebook, akun Luthfi Diamond heran dengan Adulmubin. "Disangkanya gampang jaga perbatasan itu. Selain nyawa taruhannya, belum lagi beban hati ninggalin anak istri berbulan bahkan bertahun lamanya. Coba pakpol tes ikut jaga satu bulan aja, sanggup nggak?" tantang dia.

Facebooker Triana Widyastuti tak terima. "Kok asal ngomong terus minta maaf, terus selesai. Apa ga mikirin hati TNI yang bertugas di perbatasan dan terpisah oleh keluarga, astagfirulloh," tulis dia, diamini HeNdri Arief VJ. "Cukup minta maaf ya, kalau rakyat biasa sudah diciduk dari kemarin. Mau nanya itu termasuk ujaran kebencian gak ya? #seriusnanya."

Meski demikian, ada juga yang mengapresiasi Abdulmubin. "MAAF lebih baik daripada ngeles. Permintaan Maaf sudah disampaikan oleh Kompol Abdul Mubin Siagian, atas kekhilafannya ketika dalam akunnya terkesan ada kalimat yang dinilai para netizen mendiskreditkan TNI. Mohon teman-teman bisa memaafkannya dan tidak memperpanjang dan memperuncing hal ini ya. CASE CLOSED," harap Suryo Prabowo.

Di Twitter, akun @wentira2 tak habis pikir. "Hebat sekali ya! Seorang perwira menghina TNI di perbatasan, kalau dibiarkan, bagaimana yang Bintara," kicau dia disambut @davidlintau82.

"Memang wajib direformasi kepolisian kita ini. Apalagi masalah persenjatan." Akun @wianwibisono balik menyindir. "Lah polisi kerjanya makan dan tilang. Mending makan dan tidur," cuit dia serupa dengan @abe_ arief. "Mending mereka mau hidup di daerah terpencil jauh dari keramaian, nah tu perwira bisa seneng-seneng hidup di kota," cuitnya. ***

Tags

Posting Komentar